Berita

Aliansi Mahasiswa Gelar Aksi di Tolitoli, Tuntut Keadilan Seragam Sekolah dan Perlindungan Pendidikan

507
×

Aliansi Mahasiswa Gelar Aksi di Tolitoli, Tuntut Keadilan Seragam Sekolah dan Perlindungan Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Foto: Dok Istimewa

POTRETCELEBES, Tolitoli — Aliansi Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Pendidikan (SAMMPAEKAN), yang terdiri dari PMII, HMI, BEM STIE Tolitoli, dan PPMBT, menggelar aksi demonstrasi damai di Kabupaten Tolitoli pada Senin (7/7/2025).

Baca Juga: Lima Desa di Donggala Diterjang Banjir, Satu Warga Dilaporkan Hilang

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap mahalnya harga seragam sekolah yang dinilai tidak masuk akal dan semakin memberatkan masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah.

Dalam orasinya, para mahasiswa menilai tingginya biaya seragam sekolah sebagai bentuk komersialisasi pendidikan yang merugikan rakyat. Selain itu, aliansi juga menyoroti kasus pelecehan seksual yang marak terjadi di lingkungan pendidikan dan mendesak adanya langkah nyata dari pemerintah serta aparat penegak hukum untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

Tidak hanya itu, demonstran juga mendesak transparansi dalam penyaluran program beasiswa pemerintah daerah agar benar-benar diberikan kepada siswa yang berhak dan tidak dimanipulasi oleh oknum tertentu.

Menanggapi aksi tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tolitoli segera menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada hari yang sama di Ruang Rapat Suwot Lipakat. RDPU ini dipimpin langsung Ketua DPRD Tolitoli, Sriyanti Dg. Parebba, dihadiri oleh perwakilan aliansi, DPRD, dinas terkait, dan sejumlah stakeholder pendidikan lainnya.

Hasil Kesepakatan RDPU:

DPRD bersama stakeholder akan melakukan penelusuran langsung ke penyedia seragam sekolah untuk memastikan harga yang adil dan mencegah adanya permainan harga.

DPRD dan Pemda Tolitoli akan menyampaikan tuntutan masyarakat terkait mahalnya seragam kepada Gubernur Sulawesi Tengah, guna mendorong lahirnya kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Komitmen bersama antara DPRD, Pemda, dan lembaga pendidikan untuk memperketat pengawasan serta menindak tegas kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan.

Penguatan pengawasan dan transparansi program beasiswa agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

Ketua Cabang PMII Tolitoli, Moh Rizal, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk tanggung jawab moral mahasiswa terhadap masa depan pendidikan di daerah.

“Pendidikan adalah jalan pembebasan. Kami hadir di jalan bukan untuk mengacau, tapi untuk memastikan keadilan ditegakkan. Kami akan terus mengawal persoalan mahalnya seragam sekolah, pelecehan seksual, dan beasiswa yang rawan disalahgunakan. Jangan coba bermain-main dengan masa depan generasi penerus bangsa,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan DPRD dan Pemda agar hasil RDPU tidak sekadar menjadi catatan formal, tetapi harus diimplementasikan secara nyata demi kepentingan masyarakat.

Aksi yang digelar di depan kantor DPRD Tolitoli ini berlangsung tertib dan damai. Aparat Kepolisian Resort Tolitoli turut hadir memberikan pengamanan demi kelancaran jalannya demonstrasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *