Berita

Ketua LMND Sulteng: Jangan Biarkan Pilkada Jadi Ritual, Waktunya Berubah!

67
×

Ketua LMND Sulteng: Jangan Biarkan Pilkada Jadi Ritual, Waktunya Berubah!

Sebarkan artikel ini
Ketua EW LMND Sulteng, Agung Trianto. Foto: Istimewa

potretcelebes.com, Palu – Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menjadi pusat perhatian pada tahun 2024, seiring dengan pelaksanaan Pilkada serentak yang dijadwalkan pada 27 November mendatang. Pada kesempatan ini, masyarakat akan memilih Gubernur-Wakil Gubernur dan Bupati-Wakil Bupati serta Walikota-Wakil Walikota untuk periode lima tahun ke depan. Pilkada ini diharapkan tidak hanya sebagai ajang ritual demokrasi, tetapi juga sebagai momentum strategis untuk perubahan.

Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Sulteng, Agung Trianto, menyambut baik proses demokrasi ini. Dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (31/7/24), Agung menekankan pentingnya menyambut Pilkada dengan semangat dan tidak sekadar sebagai rutinitas lima tahunan.

“Momentum besar ini harus kita sambut dengan riang gembira, tidak boleh kita maknai hanya sebagai ritual demokrasi, ritual bilik suara 5 tahunan saja. Tapi lebih dari sebagai suatu momen perubahan,” ujar Agung.

Agung juga mengingatkan bahwa masa transisi menuju Pilkada sering kali dibumbui dengan isu-isu sensitif seperti SARA, hoaks, dan konflik antarpendukung. “Penting bagi LMND untuk mengambil peran aktif, peran sebagai anak-anak muda yang mempunyai kesadaran politik, ide, dan gagasan kebangsaan agar tidak termakan isu-isu seperti itu. Tapi harus mampu mengisi ruang kosong dengan memberikan penyadaran politik,” ucap Agung.

Data dari KPU Sulteng menunjukkan bahwa dari lebih dua juta pemilih di wilayah ini, 442.016 di antaranya adalah generasi Z (usia 17-24 tahun) dan 711.391 merupakan pemilih milenial (usia 25-39 tahun). “Ini menjadi kekuatan bersama, bahwa hari ini adalah era kami, untuk menentukan masa depan daerah kami untuk 5, 10, bahkan 15 tahun ke depan,” kata Agung.

Agung berharap Pilkada ini menjadi ajang pertarungan gagasan yang fokus pada isu-isu penting seperti kemiskinan, stunting, pendidikan, dan konflik agraria. “Kita harus mengedepankan persatuan dan gotong royong untuk membangun Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Menurut data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng, terdapat 4.509 siswa SMA yang putus sekolah per awal Mei 2023. Selain itu, persentase penduduk miskin meningkat menjadi 12,41% pada Maret 2023. Di sisi lain, terdapat 48 kasus konflik agraria dalam dua tahun terakhir di Sulawesi Tengah.

“Ada anomali yang harus diperhatikan calon gubernur, bupati  dan walikota mendatang. Sulawesi Tengah merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional yang signifikan. Momentum politik ini harus meletakkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat di atas segalanya,” tegas Agung.

Pada 5 Agustus 2024 mendatang, LMND Sulteng akan mengadakan diskusi publik mengenai peran pemuda dan mahasiswa dalam mengawasi Pilkada Sulteng, serta dialog tentang situasi daerah. Kegiatan ini akan dilakukan melalui Zoom dan terbuka untuk umum. Agung juga menyatakan bahwa LMND akan menyusun program mengenai pendidikan dan pembentukan Dewan Penyelesaian Konflik Agraria sebagai bagian dari agenda Pilkada kali ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *