Berita

Aliansi Untad Bergerak Gelar Aksi Solidaritas di Depan Gedung Polda Sulteng

18
×

Aliansi Untad Bergerak Gelar Aksi Solidaritas di Depan Gedung Polda Sulteng

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Untad saat gelar aksi Solidaritas di depan Mapolda Sulteng. Foto: Fitriani Kamal

potretcelebes.com, Palu – Aliansi Untad Bergerak kembali menggelar aksi solidaritas menuntut pertanggungjawaban pihak kepolisian atas tindakan kekerasan dalam penanganan demonstrasi menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Jumat, 23 Agustus 2024. Aksi kali ini berlangsung di depan Gedung Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) meski di tengah hujan deras.

Massa aksi menuntut agar oknum kepolisian yang terlibat dalam tindakan represif dikenakan sanksi tegas, pencopotan jabatan Kapolresta Palu, dan agar pihak kepolisian bertanggung jawab atas biaya pengobatan para korban luka. Mereka juga meminta Kapolda Sulteng menemui mereka untuk memberikan penjelasan.

Dirbinmas Polda Sulteng, Kombes Pol Sirajuddin Ramly, mewakili Kapolda Sulteng, merespons tuntutan tersebut dengan menyatakan bahwa aspirasi massa akan dilaporkan kepada Kapolda untuk ditindaklanjuti. “Aspirasi ini akan kami laporkan kepada bapak kapolda untuk ditindak lanjuti,” ucap Sirajuddin.

Kombes Pol Sirajuddin menambahkan bahwa Kapolda sudah memulai penyelidikan terkait SOP internal dan tindakan kekerasan dari kedua belah pihak. Kapolda juga berkomitmen untuk membiayai pengobatan massa aksi yang menjadi korban.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad, Wagif, memberikan tenggat waktu 7×24 jam untuk pemenuhan tuntutan. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, Wagif menyatakan akan mengorganisir aksi dengan massa yang lebih besar.

“Kami memberikan waktu 7×24 jam untuk memenuhi tiga tuntutan kami tersebut. Jika tidak dipenuhi secara maksimal, maka kami berkomitmen kembali dengan massa aksi yang lebih banyak lagi,” tegasnya.

Dari aksi pada Jumat lalu, terdapat tiga korban, yaitu Thorik dengan luka di pelipis mata, Rafi dengan luka di telinga, dan Ayub yang mengalami kondisi kritis di rumah sakit. Saat ini, ketiga korban dilaporkan telah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *