Berita

EKONESIA Minta Kandidat Kepala Daerah Sigi Fokus pada Mitigasi Bencana

62
×

EKONESIA Minta Kandidat Kepala Daerah Sigi Fokus pada Mitigasi Bencana

Sebarkan artikel ini
Foto: Dok EKONOSIA

potretcelebes.com, Sigi – Yayasan Ekologi Nusantara Lestari (EKONESIA) mengimbau para kandidat Kepala Daerah yang telah mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Kabupaten Sigi untuk memasukkan visi mitigasi bencana dalam program mereka. Hal ini disampaikan Manajer Program EKONESIA, Moh Arif Pratama, dalam keterangan persnya kepada media menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang, Minggu (1/9/24).

“Para kandidat Kepala Daerah di Kabupaten Sigi perlu memiliki perspektif kebencanaan yang jelas, mengingat daerah ini memiliki histori kebencanaan yang tinggi. Lebih dari separuh patahan Palu Koro melintasi wilayah Kabupaten Sigi,” ujar Arif.

Data yang dihimpun EKONESIA menunjukkan bahwa sejak menjadi daerah otonomi baru pada 2008, Kabupaten Sigi telah mengalami berbagai jenis bencana, baik alam maupun non-alam. Bencana alam yang tercatat termasuk gempa bumi, likuefaksi, banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan. Bencana non-alam seperti wabah penyakit, termasuk pandemi Covid-19, serta bencana sosial seperti konflik antar kampung juga pernah terjadi di daerah ini.

Arif menekankan pentingnya perspektif kebencanaan dalam Visi dan Misi para kandidat, mengingat Visi dan Misi tersebut akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sigi. “Visi dan Misi kandidat harus mencantumkan mitigasi bencana sebagai salah satu prioritas utama. Misalnya, peningkatan pembiayaan mitigasi bencana dalam postur APBD yang dialokasikan kepada instansi terkait seperti BPBD dan Pemerintah Desa,” jelas Arif.

Melihat pengalaman penanganan pandemi Covid-19, di mana pemerintah pusat mendorong realokasi anggaran untuk penanganan bencana, Arif berharap bahwa perhatian terhadap anggaran mitigasi bencana akan terus meningkat di masa depan. “Politik anggaran untuk mitigasi bencana perlu ditingkatkan, terutama dalam konteks perubahan iklim dan peningkatan risiko bencana di masa depan,” tutup Arif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *