potretcelebes.com, Palu – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Anwar Hafid dan Reny A. Lamadjido Dalam dialog publiknya, menegaskan bahwa Potensi Sulawesi Tengah (Sulteng) haruslah kembali ke Sulteng bukan diambil oleh pihak lain.
Berdasarkan Hal tersebut, maka tersusunlah 9 Cita-cita besar pasangan BERANI atau yang biasa disebut dengan Sulteng Nambaso (Anak Miskin Bisa Sekolah) dari TK, SD, SMP, SMA Sampai Perguruan Tinggi.
Adapun dalam pemaparan visi-misinya dalam membangun Sulteng, Anwar Hafid juga menegaskan bahwa untuk memimpin suatu wilayah itu bukan hanya modal Berani, bukan juga dengan modal Beramal dan juga bukan dengan meminta dua kali untuk memimpin.
“Kalau memimpin Sulteng itu, bukan hanya dengan modal Berani, bukan juga dengan modal Beramal, sama bukan juga meminta untuk dua kali. Tetapi harus dengan pengetahuan dan gagasan yang mampu membangun serta mensejahterakan masyarakat,” ungkap Anwar Hafid.
Lebih lanjut, Anwar Hafid juga mengatakan pentingnya pendidikan dan juga kesehatan bagi masyarakat Sulteng karena hal tersebut akan mampu mendukung pengembangan dan pembangunan Sulawesi tengah.
“Jika masyarakat kita cerdas dan sehat, tentunya bisa mendukung pembangunan serta pengembangan Sulawesi Tengah kedepannya,” ucapnya.
“Maka berdasarkan hal tersebut, kita akan mendukung penuh terkait dengan pengembangan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat sulteng,” pungkasnya.
Anwar Hafid juga menjawab pertanyaan Dr. Yusuf Hasmin, SH., MH dalam Dialog Publiknya mengatakan bahwa visi-misi Pasangan BERANI telah sesuai dengan tujuan dari Muhammadiyah dalam mengembangkan serta menciptakan pendidikan yang layak serta kesehatan yang mendukung masyarakat.
“Cita-cita Pasangan BERANI ini sudah sesuai dengan cita-cita atau tujuan dari Muhammadiyah, dan kita akan memaksimalkan hal tersebut,” jelas Anwar Hafid.
Anwar Hafid juga mengatakan alasannya memilih ibu Reny menjadi wakil gubernurnya yaitu untuk mendukung penuh terkait dengan kesehatan masyarakat, sehingga angka kesehatan di Sulteng bisa meningkat.
“Kalau dalam hal kesehatan, kita tidak bisa bermain-main. Maka saya memilih ibu Reny sebagai wakil saya, agar tidak terjadi tindakan yang main-main dalam penanganan kesehatan,” imbuh Bakal Calon Gubernur Sulteng 2024 itu.
“Dan jika saya tidak berpasangan dengan ibu Reny dalam kontestasi Pilkada Sulteng 2024, lebih baik saya mundur dari salah satu Calon Gubernur. Karena cita-cita Pasangan BERANI membutuhkan ahlinya, terkhususnya di bidang kesehatan,” jelasnya.***