POTRETCELEBES, SIGI – Tim Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) Universitas Widya Nusantara (UWN) Palu kembali berinovasi dengan menciptakan jalur hiking edukatif di kawasan wisata Olovatu River Tubing di Desa Oloboju, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sabtu (19/10/2024).
Inisiatif ini merupakan bagian dari program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024 yang berfokus pada optimalisasi kawasan wisata tersebut sebagai edu ekowisata unggulan.
Ketua POMN, Natasya S. Matoka, menjelaskan bahwa pembuatan jalur hiking ini tidak hanya sekadar menyediakan fasilitas rekreasi, tetapi juga menjadi media edukasi bagi pengunjung.
“Kami ingin mengenalkan kekayaan alam dan budaya Sulawesi Tengah kepada masyarakat luas melalui jalur hiking ini. Dengan adanya penjelasan mengenai hewan endemik, tumbuhan khas, serta nilai-nilai budaya lokal, pengunjung dapat lebih menghargai dan melestarikan lingkungan sekitar,” ujar Natasya.
Proses Pembuatan Jalur Hiking yang Melibatkan Masyarakat
Proses pembuatan jalur hiking melibatkan langsung masyarakat Desa Oloboju sebagai mitra utama. Sebelum memulai pembangunan, mahasiswa POMN telah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam dan memberikan pelatihan tentang teknik pembuatan jalur hiking yang aman dan benar.
“Kami sangat antusias dengan kegiatan ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru, kami juga berharap jalur hiking ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa,” ungkap salah seorang warga Desa Oloboju.
Manfaat dan Harapan ke Depan
Adanya jalur hiking edukatif di Olovatu diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman hayati dan budaya Sulawesi Tengah, Mendorong minat masyarakat untuk berwisata sambil belajar dan menjaga lingkungan, Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, terutama dalam sektor pariwisata, dan Meningkatkan daya tarik wisata Olovatu sebagai destinasi wisata edukasi dan petualangan.
“Kami berharap ke depannya, masyarakat Desa Oloboju dapat terus mengelola dan mengembangkan jalur hiking ini secara berkelanjutan. Dengan begitu, kawasan wisata Olovatu dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengembangan ekowisata yang berkelanjutan,” tutup Natasya.