POTRETCELEBES, PALU – Dalam upaya menghadapi derasnya arus informasi dan hiburan digital, Lembaga Sensor Film (LSF) terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih tontonan yang sesuai.
Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM).
Pada Senin (7/10), LSF bekerja sama dengan Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) Cabang Palu menggelar sosialisasi GNBSM di Swiss-Belhotel Silae Palu.
Acara yang mengangkat tema “Memajukan Budaya, Menonton Sesuai Klasifikasi Usia” ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari akademisi, media, hingga mahasiswa.
Kegiatan ini dihadiri, Hadi Artomo, M.Sn., Ketua SubKomisi Penyensoran LSF RI, Tri Widyastuti Setyaningsih, M.Sn., Ketua Komisi I LSF RI, Yeldi S. Adel S.Pi, M.Si., Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Sulawesi Tengah.
Sesi diskusi yang dipandu oleh Satya Pratama, Ketua SubKomisi Teknologi dan Penyensoran LSF RI, berlangsung sangat menarik dan interaktif. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait dengan tantangan dalam mengaplikasikan budaya sensor mandiri.(Tasman)