PolHuKam

Anwar-Hafid Kandidat Tunggal Pilihan PKS untuk Sulteng 2024-2029

52
×

Anwar-Hafid Kandidat Tunggal Pilihan PKS untuk Sulteng 2024-2029

Sebarkan artikel ini
Foto bersama Anwar Reny dan Partai Koalisi saat deklarasi BERANI di Kecamatan Tawaeli Kota Palu. Foto: Dok Istimewa

potretcelebes.com, Palu – Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW-PKS) Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusman Ramli, dalam orasi sambutan politiknya di hadapan 10 ribuan massa di Tawaeli kota Palu Minggu malam (18/8/24) menegaskan tidak ada lagi pilihan lain kecuali Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng 2024-2029, Dr.Anwar Hafid, M.Si – dr.Reny A Lamadjido, M.Kes.

“Alasannya karena Bersama Anwar – Reni (BERANI) Sulteng NAMBASO (ANAK MISKIN BISA SEKOLAH), artinya program Anwar – Reny menggratiskan pendidikan dari SMA/SMK hingga perguruan tinggi,” aku Rusman.

Kata Rusman, menariknya lagi kalau tidak mau kuliah akan dipekerjakan dengan dibekali keahlian di Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf Internasional.

Sementara itu ketua DPW PBB Sulteng  Herman Latabe mengatakan kalau mau pendidikan dan kesehatan gratis Pilih Anwar – Reny.

Terkait kesehatan gratis ini Anwar – Reny berpengalaman, jadi tidak ada lagi keraguan atas pesangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng ini Anwar – Reny.

“Oleh sebab itu ajak saudara, tetangga dan keluarga memilih Anwar Hafid – Reny A Lamadjido. Sebab keduanya pemimpin yang sudah teruji dan mumpuni,”ujar Herman dengan nada ajakan.

Ketua panitia Deklarasi BERANI di Tawaeli Rizal Amrulah mengatakan Anwar – Reny pemimpin bersahaja dan muda ditemui.

Ia juga mengatakan awalnya ragu-ragu menerima amanah jadi panitia Deklarasi, tapi ketika bertemu masyarakat kami jadi bersemangat, karena masyarakat ternyata ikhlas dan menerima kehadiran Anwar – Reny.

“Bayangkan saja yang tadinya hanya 50 orang panitia, bertambah jadi 200san orang. Dan menariknya lagi merekan ikhlas,”ucapnya.

Anwar Hafid dalam orasinya di hadapan 10 ribuan massa meminta masyarakat jangan mau dibayar. Karena kalau masyarakat dibeli suaranya, maka 5 tahun masyarakat menderita, karena suaranya sudah dibeli.

“Oleh sebab itu jika ada calon yang membawakan uang, maka ambil uangnya tapi jangan pilih orangnya,”tegas anggota DPR RI fraksi Partai Demokrat itu. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *