potretcelebes.com, Palu – Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Tengah (Sulteng), Sinar Alam, mengungkapkan peran krusial media dalam mensosialisasikan Kurikulum Merdeka. Hal ini disampaikan saat menutup acara Sosialisasi Kurikulum Merdeka yang berlangsung selama tiga hari, mulai 22 hingga 24 Agustus 2024, di Kantor BPMP Sulteng, Sabtu (24/8/24) sore.
Baca Juga: BPMP Sulteng Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
Sinar Alam menyebutkan bahwa media memiliki peran penting dalam memperkenalkan Kurikulum Merdeka dan membangun perspektif positif di kalangan masyarakat, khususnya orang tua siswa. Ia menyoroti bahwa adanya persepsi negatif terhadap kurikulum ini seringkali disebabkan oleh berita negatif yang beredar, padahal pelaku tersebut merupakan oknum dan tidak mewakili seluruh satuan pendidikan.
“Seringkali kegiatan positif di satuan pendidikan jarang dipublikasikan, sementara berita negatif cepat menyebar. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memiliki media sosial pribadi selain media sosial dinas dan satuan pendidikan,” ungkap Sinar Alam.
“Percepatan share di media sosial sangat cepat. Berita negatif mungkin sudah dihapus dari beberapa media, tetapi telah tersebar luas dan sulit untuk dihapus sepenuhnya. Tugas kita adalah membuat konten atau berita positif untuk menanggulangi berita negatif tersebut,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa menyebarluaskan informasi baik terkait pendidikan adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya dari dinas pendidikan, sekolah, atau BPMP, tetapi juga dari masyarakat secara keseluruhan.
“Pengaruh media sosial sangat luar biasa, dan jejak digital dapat menjadi investasi kredibilitas seseorang. Ketika terjadi kejadian negatif, masyarakat tidak serta-merta mempercayai karena kredibilitas orang tersebut sudah terpublikasi dengan baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Ia juga berharap bahwa kegiatan selama tiga hari ini dapat memberikan manfaat, dan mendorong dinas serta satuan pendidikan untuk berkolaborasi dengan media lokal dalam membangun citra positif mengenai Kurikulum Merdeka. (Fitriani Kamal)