PolHuKam

Hadianto Rasyid Janji Lanjutkan Program Bedah Rumah dan Bantuan UMKM Jika Terpilih Lagi di 2024

21
×

Hadianto Rasyid Janji Lanjutkan Program Bedah Rumah dan Bantuan UMKM Jika Terpilih Lagi di 2024

Sebarkan artikel ini
Foto: Dok Tim Media Hadianto-Imelda

potretcelebes.com, Palu – Calon Walikota Palu, Hadianto Rasyid mengungkapkan alasan masih banyaknya masyarakat belum tersentuh program bedah rumah dan bantuan UMKM. Namun, dia berjanji akan melanjutkan program tersebut jika terpilih periode kedua di Pilkada 2024.

Hal itu disampaikan Hadianto menjawab pertanyaan masyarakat yang belum mendapat bantuan tersebut.

“Kenapa lambat memenuhi permintaan masyarakat karena anggaran pemerintah kota itu sangat terbatas, ya sangat terbatas,” ujar Hadianto saat bertemu dengan masyarakat di Kelurahan Tipo, Kecematan Ulujadi, Kamis 26 September 2024.

Hadianto menguraikan secara terbuka kepada masyarakat terkait anggaran yang tersedia di pemerintah kota Palu. Meski begitu, bantuan untuk UMKM di Kota Palu sejak tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi 2.000, dari sebelumnya hanya 200 sampai 300.

“Nah yang terima cuma 2.000, hanya 2% atau 3% yang bisa diberikan bantuan. Kasihan UMKM kita untuk modal usaha tadi, belum lagi bedah rumah juga begitu,” ujar Hadianto.

Dia mengungkapkan, alasan masih banyak yang belum tersentuh bantuan tersebut yakni anggaran pemerintah sangat terbatas untuk melaksanakan berbagai program, termasuk bedah rumah dan bantuan UMKM.

Pada sisi lain, pajak yang diharapkan sebagai sumber pendapatan Pemerintah Kota Palu belum berjalan baik. Masih masyarakat banyak yang tidak tertib bayar pajak. Pada tahun 2022, tunggakanPBB di Kota Palu sebanyak Rp90 miliar, tahun 2023 tunggakan PBB Rp70 miliar.

“Kapan mau maju. Belum lagi pelaku-pelaku usaha tidak mau bayar pajak. Ada Rp200 miliar dari restoran, rumah makan tapi karena tidak menerapkan aturan, yang masuk cuma Rp18 miliar,” jelasnya.

Begitu juga retribusi sampah. Pemkot Palu harus menggelontorkan Rp70 miliar untuk urusan kebersihan di Kota Palu. Padahal, retribusi sampah Rp.10 ribu untuk keluarga tidak mampu.

Dia mengakui kebijakannya tentang pajak dan retribusi sampah dibenci sebagian orang. Apalagi di masa kampanye saat ini. Namun, dia menegaskan bahwa informasi yang benar harus disampaikan kepada masyarakat.

“Saya sering bilang begini ke orang, bodoh betul saya ini kasih keluar peraturan atau jalankan peraturan kemudian masyarakat benci dengan saya. Harusnya saya bilang begini ‘kalau saya jadi wali kota nanti saya hapus pajak. Nanti padat karya saya kasih gaji 5 juta’. Harusnya kampanye begitu, kasih senang-senang memang telinga, kasih gembira-gembira. Tapi saya sampaikan, lebih bodoh lagi kalau saya ajar yang tidak benar, kasih tahu yang tidak benar,” tegasnya.

Pemkot Palu selama kepemimpinan Hadianto juga telah melakukan efisiensi anggaran demi membiayai program pembangunan, termasuk program kebersihan.

“Jika dulu hanya 18 mobil sampah, sekarang 109 mobil sampah. Bagaimana pajak mau dihapus. Perbaikan mobil pakai uang apa,” katanya.

Karena itu, dia menggugah kesadaran masyarakat Kota Palu agar bersama-sama membangun kota ini. “Ini adalah kita punya kota,” tuturnya.

Menurutnya, membayar pajak untuk membangun fasilitas umum adalah satu satu nilai kebaikan sebagaimana diajarkan dalam Islam. Dia pun mengutip ayat Alquran tentang pentingnya berbuat kebaikan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *