POTRETCELEBES, Palu – Festival Pilkada Sulawesi Tengah (Sulteng) yang digelar di BellRock Coffee Roaster, Kota Palu, pada Jumat sore (15/11/2024), berhasil menciptakan ruang interaktif bagi pemuda dan masyarakat untuk berdiskusi langsung dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng. Acara ini merupakan kolaborasi antara Bijak Pilkada, Ruang Setara (Rasera) Project, dan komunitas lokal di Palu seperti Demi Bumi Palu, KPA Sulteng, dan Suara Muda, yang bertujuan memberikan kesempatan bagi pemilih muda untuk lebih memahami visi-misi calon pemimpin mereka.
Acara ini menampilkan diskusi antara tim sukses dari dua pasangan calon yang hadir, yakni Pasangan 01, Ahmad Ali-Abdul Karim (Beramal), dan Pasangan 02, Anwar Hafid-Reny (Berani). Sayangnya, Pasangan 03, Rusdi-Agusto (Sangganipa), tidak dapat hadir. Selain itu, diskusi juga melibatkan perwakilan komunitas sebagai penanggap, seperti Doni Moidady dari KPA Sulteng dan Amardani dari Demi Bumi Palu.
Koordinator Festival Pilkada Sulteng, Moh Haikal, menjelaskan tujuan acara ini, “Kami ingin memberi ruang bagi pemuda untuk lebih kritis dalam menilai visi-misi para calon, serta memberikan masukan yang konstruktif. Hal ini penting karena debat Pilkada yang seringkali terbatas hanya membahas isu-isu umum. Kami berharap pemilih tidak hanya memilih berdasarkan popularitas, tetapi juga substansi gagasan calon,” tegas Haikal.
Festival ini menjadi penting mengingat data KPU Sulteng menunjukkan bahwa pemilih muda, terutama mereka yang berusia 17 hingga 39 tahun, merupakan kelompok dengan jumlah terbanyak dalam daftar pemilih tetap (DPT). Pada Pilkada 2020, partisipasi pemilih mencapai 74,5%, dan KPU Sulteng menargetkan angka tersebut dapat meningkat menjadi 78% pada Pilkada 2024. Dengan begitu, peran aktif kaum muda dalam menentukan pemimpin menjadi sangat krusial.
Dalam acara tersebut, perwakilan Paslon 01, Rahmat Saleh, menyampaikan bahwa pasangan Beramal berkomitmen untuk mengakomodasi kepentingan kaum muda. “Kami akan mendorong terbentuknya Institut Kesenian Sulteng, agar pemuda tidak perlu ke luar kota untuk mengembangkan bakat mereka. Selain itu, kami juga akan fokus pada kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan kaum muda di sektor pertanian, nelayan, dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Shadiq Muntashir, perwakilan dari Paslon 02, menyoroti pengalaman Anwar Hafid yang telah menjabat di berbagai posisi, mulai dari kepala desa hingga anggota DPR RI. “Kami akan membentuk job center bagi kaum muda yang ingin bekerja, serta memberikan jaminan pendidikan dan kesehatan bagi seluruh masyarakat Sulteng,” jelasnya.
Doni Moidady dari KPA Sulteng menanggapi gagasan tersebut dengan mengingatkan pentingnya komitmen calon dalam mengatasi masalah-masalah struktural di Sulteng, seperti konflik agraria dan perlindungan hak tenaga kerja di sektor industri. “Para kandidat harus menghadirkan gagasan konkret dalam mengatasi masalah yang ada, terutama dalam menghadapi industri yang semakin berkembang di Sulteng,” ujarnya.
Amardani dari Demi Bumi Palu juga menyoroti urgensi isu lingkungan, mengingat Sulteng tengah menghadapi tekanan dari berbagai industri. “Kami berharap calon kepala daerah memiliki komitmen untuk menjaga kualitas lingkungan hidup di Sulteng,” katanya.
Salah satu peserta, Dinda, juga mengajukan pertanyaan kritis terkait solusi terhadap kerusakan lingkungan, jaminan pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan angka HIV-AIDS yang belum cukup mendapat perhatian dari pasangan calon.
Festival Pilkada Sulteng ini berhasil menciptakan suasana yang dinamis, di mana kaum muda dapat terlibat aktif dalam proses demokrasi dengan menyuarakan harapan dan kritik mereka terhadap calon pemimpin. Selain itu, acara ini juga merupakan bagian dari upaya edukasi pemilih melalui platform bijakpilkada.id, yang menyediakan informasi lengkap tentang profil calon dan isu-isu penting di daerah.
Melalui acara ini, diharapkan pemilih muda Sulteng tidak hanya terfokus pada popularitas figur calon, tetapi lebih kepada substansi visi dan misi yang mereka tawarkan demi masa depan Sulteng yang lebih baik.