POTRETCELEBES, Palu – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palu menggelar Musyawarah Kota (Muskot) pada Rabu, 18 Desember 2024, di Hotel Palu Golden.
Acara tersebut mengusung tema “Memperkuat Sinergitas Untuk Kemanusiaan” dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua PMI Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Hidayat Lamakarate.
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat Lamakarate menegaskan bahwa tidak ada isu dualisme yang terjadi di PMI Kota Palu. Menurutnya, pelaksanaan Muskot PMI Kota Palu mengikuti ketentuan organisasi yang berlaku, dan hanya ada satu PMI yang melaksanakan musyawarah di Kota Palu.
“Tidak ada dualisme atau PMI tandingan di Kota Palu. Semua sepakat untuk melaksanakan kegiatan sesuai mekanisme yang ada,” ujar Hidayat dalam sambutannya.
Hidayat berharap Muskot ini dapat menjadi momentum evaluasi terhadap kinerja PMI di seluruh Kabupaten/Kota di Sulteng. Ia juga meminta seluruh PMI kabupaten/kota untuk melaporkan kegiatan tahunan mereka, termasuk penanganan kebencanaan dan aksi kemanusiaan yang telah dilakukan.
Laporan tersebut akan digunakan sebagai bahan evaluasi pada Musyawarah Kerja Provinsi (Muskercab) yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2025, sebelum memasuki bulan puasa.
Lebih lanjut, Hidayat menegaskan bahwa PMI Sulteng tidak perlu terpengaruh oleh isu konflik yang terjadi di tingkat nasional.
“Hampir semua provinsi, termasuk Sulteng, menyatakan sikap bahwa hanya ada satu PMI di masing-masing wilayah,” tambahnya.
Sebagai provinsi yang rawan bencana, Hidayat berharap agar tugas kemanusiaan PMI dapat dirancang lebih baik di Sulteng. Ia juga mengharapkan dukungan dari pemerintah provinsi, terutama dalam bentuk pendanaan, untuk memastikan kelancaran kegiatan PMI ke depan.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua PMI Kota Palu, Syamsul Syaifudin, Sekretaris PMI Kota Palu, Nanang, serta anggota PMI se-Kota Palu.