BeritaOlahraga

Ganti Pelatih di Tengah Kualifikasi, Sekretaris LPO Muhammadiyah Sebut Timnas di Ujung Tanduk

51
×

Ganti Pelatih di Tengah Kualifikasi, Sekretaris LPO Muhammadiyah Sebut Timnas di Ujung Tanduk

Sebarkan artikel ini
Shin Tae Tae Yong.

POTRETCELEBES, Jakarta – Sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fajar Junaedi menyoroti diberhentikannya Shin Tae Yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.

Baca Juga: Shin Tae Yong Diberhentikan PSSI, Pelatih Baru Timnas Indonesia Akan Diumumkan 12 Januari

Fajar Junaedi yang juga pengamat sepakbola ini menyebut Timnas Indonesia saat ini sedang dalam posisi kritis, lantaran timnas masih memiliki sisa pertandingan di Putaran Ketiga Piala Dunia 2026.

“Mengganti pelatih berarti butuh waktu itu adaptasi para pemain dengan pelatih. Pelatih baru tidak memiliki banyak waktu untuk adaptasi dengan pemain karena Indonesia akan berjumpa Australia dan Bahrain pada Maret 2025 nanti,” ungkap Fajar Junaedi pada Senin (6/1/2025), dikutip dari website Muhamadiyah.or.id

Sebagai Dosen Ilmu Komunikasi UMY, Fajar Junaedi menjelaskan, dalam kajian ilmu komunikasi, pertemuan orang baru akan berhadapan dengan ketidakpastian, yang disebut dengan Uncertainty Reduction Theory.

“Menurut teori ini, ada dua jenis ketidakpastian yang muncul ketika individu saling berinteraksi, yaitu ketidakpastian kognitif dan ketidakpastian perilaku,” imbuhnya.

Ketidakpastian kognitif berkaitan dengan keyakinan, pengetahuan, dan informasi seseorang mengenai orang lain pada saat berinteraksi. Sedangkan ketidakpastian perilaku berkaitan pada bagaimana individu memperkirakan perilaku yang akan diambilnya ketika berinteraksi pada situasi tertentu.

Selain itu, menurut Fajar Junaedi juga pemain akan berhadapan dengan pelatih baru. Tentu butuh waktu untuk mengurangi ketidakpastian kognitif dan perilaku dalam proses komunikasi antara pemain dan pelatih.

“Faktor internal ini akan berkelindan dengan faktor eksternal, yaitu tekanan media dalam berbagai narasi dan framing pemberitaan, serta tekanan publik di berbagai platform media sosial,” ungkapnya.

“STY selama ini adalah sosok media darling yang dicintai media dan publik. Pelatih baru, siapapun orangnya, akan menghadapi tantangan internal dan eksternal ini,” tambahnya.

Dalam perspektif komunikasi, katanya, bisa merujuk pada teori mindfulness, yaitu proses dimana seseorang secara sadar mengelola anxiety dan uncertainty terhadap orang lain dalam sebuah situasi komunikasi.

“Komunikasi efektif salah satunya sangat ditentukan oleh apakah seseorang mindful atau mindless dalam mengelola anxiety dan uncertainty. Pelatih baru dan para pemain bisa mengedepankan mindfulness untuk mengurangi ketidakpastian yang ada,” tutup Fajar Junaedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *