POTRETCELEBES, Donggala – Bencana longsor yang terjadi di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, mendapat perhatian serius dari Ruang Setara Project (Rasera).
Pendiri Rasera, Aulia Hakim, menanggapi insiden tersebut dengan menyampaikan kekhawatirannya terkait pengelolaan lingkungan yang tidak memperhatikan daya tampung alam.
Aulia Hakim, yang juga seorang pengamat lingkungan hidup dan sumber daya alam, menilai bahwa aktifitas pertambangan di wilayah tersebut patut menjadi sorotan. Menurutnya, ketidakmampuan lingkungan untuk menampung dampak dari kegiatan pertambangan yang tidak memperhatikan pedoman lingkungan telah memperburuk kondisi alam sekitar.
“Ketidakmampuan daya tampung lingkungan serta pengelolaan pertambangan yang tidak memperhatikan pedoman lingkungan, telah memperlihatkan fakta bahwa aktifitas pertambangan patut dan wajib untuk terus dimonitor dan dievaluasi,” kata Aulia dalam keterangnya kepada potretcelebes.com, Jumat (14/2/2025).
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Pemerintah Kota Palu, serta Pemerintah Kabupaten Donggala harus bertanggung jawab atas evaluasi seluruh izin-izin lingkungan yang telah dikeluarkan terkait aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.
“Harus ada solusi dari praktik pertambangan yang ada di pesisir Palu-Donggala ini. Pemerintah tak boleh tutup telinga dan mata melihat fakta-fakta ancaman terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Pemerintah tidak boleh hanya sekedar normatif memberikan penjelasan atau langkah-langkahnya. Mereka harus memprioritaskan keselamatan warga sekitar ketimbang kepentingan perusahaan,” tegas Aulia.
Dengan adanya bencana ini, Rasera berharap pemerintah segera mengambil tindakan konkret untuk memastikan pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan, serta melindungi hak-hak dan keselamatan masyarakat sekitar dari dampak buruk yang ditimbulkan.