potretcelebes.com, Donggala – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar sosialisasi konsepsi moderasi beragama di Kabupaten Donggala dengan tujuan membentuk umat beragama yang moderat dan harmonis, Minggu (23/6/24).
Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Tengah, Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, dalam kegiatan ini menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai praktik kehidupan beragama yang tidak mengorbankan keyakinan masing-masing agama.
Baca Juga: Prof. Zainal Abidin: Idul Adha Mengajarkan Persatuan dan Keharmonisan dalam Keragaman
“Yang ingin kita tuju adalah kerukunan yang tidak perlu mengorbankan keyakinan dan kemurnian masing-masing agama,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 50 tokoh lintas agama dari Kabupaten Donggala dan diselenggarakan di sekretariat FKUB setempat. Profesor Zainal Abidin, yang juga Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menjelaskan bahwa pendekatan moderasi beragama ini melibatkan pemerintah daerah, Kementerian Agama, serta FKUB kabupaten/kota untuk meningkatkan kerukunan umat beragama.
“Tidak ada kerukunan tanpa toleransi. Dalam konteks sosial kemasyarakatan hidup rukun dan damai adalah harapan semua orang. Oleh karena itu, FKUB berkepentingan mensosialisasikan moderasi beragama,” ucapnya.
Hans Lage, Ketua FKUB Kabupaten Donggala, menyambut baik upaya ini dan menyatakan dukungannya dalam menyosialisasikan moderasi beragama. Ia juga menginformasikan bahwa dua desa di Kabupaten Donggala, yaitu Desa Labuan Bajo dan Desa Watatu, telah dicanangkan sebagai desa moderasi beragama.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Donggala, Rusdin, menegaskan bahwa moderasi beragama menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas kerukunan dan kedamaian. “Ini tentu menjadi satu program prioritas Kemenag, yang harus didukung oleh semua tokoh – tokoh lintas agama dan stakeholder,” imbuhnya.
Bupati Donggala, Moh Rifani Pakamundi, juga memberikan apresiasi terhadap upaya FKUB Sulteng dan FKUB Donggala dalam memajukan kerukunan umat beragama. “FKUB harus mengambil peran dan berada di bagian depan, dalam pembinaan umat beragama untuk meningkatkan kerukunan dan kedamaian,” pungkasnya. (sr)